obat sakit gigi darurat

Jumat, 20 Januari 2012

Sakit gigi amatlah menyiksa , apa-apa serba salah. Sakit gigi ini bisa terjadi karena beberapa sebab. Yaitu bisa disebabkan karena gigi yang berlubang, makan atau minum makanan atau minuman yang terlalu manis, terlalu asam atau terlalu dingin.

Untuk mengobati dan mengurangi rasa sakit gigi, bisa anda coba ramuan tradisional berikut ini :

Ramuan Obat Tradisional sakit gigi1 :
Tumbuk bawang putih secukupnya hingga halus kemudian ditempelkan pada gigi yang sakit.
Pemakaian : secara teratur 2 kali sehari.

Ramuan Obat Tradisional sakit gigi 2 :
Cabai hijau secukupnya dipotong ujungnya sedikit kemudian dibakar. Setelah panas, cabai ditempelkan pada bagian gigi yang sakit.
Pemakaian : secara teratur 2 kali sehari.

Ramuan Obat Tradisional sakit gigi 3 :
Keringkan/sangrai 1 biji avokad, lalu haluskan sampai menjadi bubuk.
Pemakaian : Masukkan bubuk biji avokad ke gigi yang berlubang, lalu tutup dengan kapas.

Ada lagi , obat tradisional meringankan dan mengobati sakit gigi. Lihat yah di obat tradisional sakit gigi bagian 2 yah . Semoga artikel ini dapat membantu anda
Diterbitkan di: Oktober 15, 2009


Sakit gigi memang amat menyiksa. Untuk mengurangi penderitaan, anda bisa mencoba resep tradisional ini. Rebuslah kira-kira 5 helai daun sirih yg sudah tua, satu potong gambir, dan sedikit garam dalam 5 gelas air. Rebuslah hingga air menjadi 3 gelas. Dalam keadaan hangat kuku, air ramuan ini dipergunakan untuk obat kumur, lakukan berkumur 3 kali sehari.
Obat Alami Atasi Sakit Gigi
Oleh Prof Hembing Wijayakusuma


Minggu, 28 Agustus 2005
Anda pernah merasakan derita sakit gigi? Sakit gigi sering dianggap penyakit sepele, terutama bagi orang yang belum pernah menderita sakit gigi. Sakit gigi memang bukan merupakan penyakit berat dan mematikan seperti halnya kanker atau tumor. Namun akibat yang ditimbulkan sakit gigi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Meski bagian tubuh yang terserang sakit adalah gigi, tetapi dampaknya menimpa pada organ tubuh lain seperti sakit kepala susah tidur, cepat marah, dan lain-lain.
Sering kali kesehatan gigi kurang mendapat perhatian serius dan tatkala terserang sakit gigi barulah disadari betapa pentingnya arti kesehatan gigi. Gigi merupakan alat penting bagi manusia untuk membantu pencernaan makanan.
Pada umumnya gangguan penyakit gigi yang banyak dikeluhkan masyarakat kita di antaranya adalah karies gigi (plak), kerusakan jaringan ikat akar gigi (periodonsium), kerapuhan gigi (flurosis) dan gigi berlubang.
Karies gigi dan gangguan gigi berlubang merupakan gangguan kesehatan gigi yang paling umum dan terbesar luas di sebagian penduduk dunia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di eropa, Amerika, dan Asia disimpulkan 90-100 persen anak-anak di bawah usia 18 tahun terserang karies gigi. Namun pada saat ini banyak orang dewasa yang terserang penyakit karies gigi tersebut.
Timbulnya karies disebabkan oleh beberapa faktor diantarannya, adanya mikroorganisme streptocacus mutans atau kuman yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang yang mengleuarkan toksin (racun), cairan saliva dan air liur, sisa-sisa makanan yang terselip pada gigi dan gusi terutama makanan yang mengandung karbohiodrat dan makanan yang lengket seperti coklat dan biskuit.
Permukaan dan bentuk gigi yang tidak teratur dapat mengakibatkan sisa-sisa makanan terselip dan bertahan sehingga produksi asam oleh bakteri berlangsung cepat dan mengakibatkan terjadinya pembusukan gigi yang memicu timbulnya karies gigi.
Gejala timbulnya karies gigi ditandai dengan permukaan yang kasar dan terdapat noda-noda putih atau kecoklatan pada permukaan gigi. Pada kondisi yang parah, gigi menjadi berlubang dan timbul spontan tetapi berjalan melalui proses yang panjang. Penyakit karies gigi banyak dialami oleh masyarakat saat ini.
Latar belakang timbulnmya karies gigi antara lain kurangnya perhatian masyarakat atau pribadi akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta didorong pola konsumsi bahan makanan yang dapat memicu timbulnya serangan karies gigi.
Gangguan flourosis disebabkan oleh penggunaan fluroide yang berlebihan pada masa pembentukan gigi dan hal tersebut biasanya terjadi tanpa disadari. Timbulnya gangguan plurosis ini biasanya terjadi ditandai dengan adanya garis putih kecil pada email yang secara terus-menerus menyerang seluruh lapisan email gigi. Jika kondisinya sudah parah, lapisan email gigi berubah warna menjadi putih seperti kapur dan secara bertahap hingga gigi akhirnya rapuh dan akan patah.
Kiat mencegah timbulnya pluorosis, jangan terlalu sering/banyak menggunakan fluoride untuk mengatasi karies gigi (gigi berlubang). Dianjurkan banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung kalsium, seperti kacang kedelai, sayuran hijau, dan minyak wijen serta mengkonsumsi susu yang mengandung kalsium tinggi.
Gangguan peridonsium menyerang jaringan di sekeliling gigi yang terjadi pada pertemuan dental plague (plak gigi) dengan gusi. Gangguan ini disebabkan oleh toksin dan enzim yang dihasilkan kuman yang ada pada plak gigi. Kuman tersebut selanjutnya merembes ke luar dari lapisan plak gigi dan akhirnya masuk ke dalam jaringan gusi sehingga timbul iritasi, peradangan (implamasi) dan kerusakan jaringan.
Akibatnya jaringan tersebut diserang oleh bakteri lain yang menimbulkan infeksi pada alat gigi dan merusak ligamentum periodensium. Akibatnya, gigi menjadi goyah dan akhirnya tanggal lebih dini.
Terapi alamiah mengatasi sakit gigi, yaitu gunakan 10 Butir cengkeh disangrai lalu ditumbuk hingga menjadi bubuk, kemudian bubuk cengkeh dimasukkan ke dalam gigi yang berlubang lalu ditutup dengan kapas. Barang putih secukupnya ditumbuh hingga halus kemudian ditempelkan pada gigi yangberlubang.
Atau gunakan cabai hijau dipotong ujungnya sedikit lalu dibakar. Setelah panas, tempelkan cabai tersebut pada gigi yang sakit. Bisa juga dengan menggunakan daun kembang sore direbus dengan air 600 cc hingga tersisa 300 cc, lalu selagi hangat digunakan berkumur-kumur.
(Prof HM Hembing Wijayakusuma adalah
ahli pengobatan taradisional dan akupunktur,
Ketua Umum Himpunan Pengobat Tradisional & Akupunktur se-Indonesia
[HIPTRI])



Kecubung, Obat Tradisional Sakit Gigi
E-mail


Melakukan pengobatan sendiri apabila sakit merupakan cerminan perilaku masyarakat terhadap timbulnya gejala suatu penyakit. Salah satu bentuk pengobatan sendiri adalah dengan cara tradisional. Bahan/obat tradisional di beberapa daerah diketahui dapat bermanfaat membersihkan gigi dan mulut serta mengurangi keluhan sakit akibat penyakit gigi, tetapi tidak untuk menyembuhkan. Dengan demikian, pemakaian obat tradisional merupakan tindakan sementara saja yang berarti harus tetap dilakukan tindakan perawatan oleh dokter gigi.
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, hewan, mineral, atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional dalam pengobatan gigi dan mulut adalah pohon kecubung.
Kecubung mempunyai nama ilmiah spesies datura fastuosa, Linn dan datura metel. Di beberapa daerah, kecubung dikenal dengan nama yang serupa sepeti kucubung (Sunda) dan kachobung (Madura).
Kecubung termasuk tumbuhan jenis perdu yang mempunyai pokok batang kayu dan tebal, bercabang banyak, tumbuh dengan tinggi kurang dari 2 meter. Daun berbentuk bulat telur dan pada bagian tepinya berlekuk tajam-tajam. Bunga kecubung menyerupai terompet berwarna putih dan lembayung. Buahnya hampir bulat yang salah satu ujungnya didukung oleh tangkai tandan yang pendek dan melekat kuat.
Buah kecubung bagian luarnya dilapisi duri-duri dan di dalamnya berisi biji-biji kecil yang berwarna kuning kecoklatan. Kecubung tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian tanah 800 meter di atas permukaan laut. Selain tumbuh liar di ladang-ladang, kecubung sering ditanam di kebun atau halaman rumah.
Semua bagian tumbuhan kecubung, yaitu akar, tangkai, daun, bunga, buah, dan bijinya, mengandung senyawa alkaloid. Kandungan alkaloid terbanyak terdapat dalam akar dan bijinya, bisa mencapai 0,4-0,9%. daun dan bunga berkisar antara 0,2 sampai 0,3%.
Sebagian alkaloid itu terdiri atas Atropin (bersifat antikholinergik), Hyoscyamin (bersifat antikholinergik), Skopolamin (bersifat antikholinergik), Hiosin, zat lemak, dan Kalsium Oksalat, Atropin dan Skopolamin memberi efek klinis yang secara prinsip digunakan untuk menghentikan spasme pada perawatan spasti kolitis, gastroentritis, dan peptic ulcer.
Juga digunakan untuk mengurangi sekresi saluran pernafasan pada saat anastesi, sekresi lambung pada perawatan ulkus peptikum serta sekresi nasal dan sinus pada pengobatan flu dan alergi. Pada keadaan iritis digunakan untuk mencegah terjadinya perlekatan antara iris dan lensa mata.
Atropin juga adalah antidotum pada keadaan keracunan. Skopolamin punya aktivitas depresen pada susunan saraf pusat dan digunakan sebagai obat mabuk perjalanan. Dulu Skopolamin dikombinasikan bersama morfin dan digunakan sebagai sedatif dan premedikasi. Karena cukup berbahaya, produk ini kini dilarang. Pada saat ini Skopolamin digunakan secara luas dalam kombinasi dengan anti histamin.
Gejala keracunan yang dapat timbul pada pemakaian Atropin dan Skopolamin adalah skin rast, mulut kering, kesulitan buang air kecil, sakit mata, dan sensitif terhadap cahaya. Penderita diberi antasida seperti alumina gel untuk menghambat resorbsi obat.
Di bidang kedokteran gigi, Atropin (0-6 mg) dapat diberikan secara oral untuk mengurangi sekresi saliva sehingga menghasilkan daerah kerja yang kering.
Efek kecubung pada sakit gigi
Tanaman kecubung seing digunakan secara tradisional untuk mengobati penyakit gigi secara langsung atau dikombinasikan dengan bahan lain. Akarnya punya khasiat menghilangkan nyeri gigi, cara penggunaannya adalah:
1. Menggosokkan akar pada gusi gigi yang sakit.
2. Akar ditambah jahe, ditumbuk kemudian ditempelkan pada gusi sebagai penghilang rasa sakit.
3. Campuran air jeruk nipis (1 sdm), gilingan daun legetan warak (1 sdm), gilingan akar kecubung (1 sdm), kemudian seduh dengan air garam (3/4 cangkir), peras dan saring. Digunakan untuk berkumur-kumur selama beberapa menit.
4. Akar kecbung (50 gr), daun legetan arak (10 lembar), kunyit (10 gr) digiling halus, diseduh dengan air mendidih, disaring, dipakai untuk berkumur kemudian diminum setelah diberi sedikit garam.
Daunnya sering digunakan untuk mengobati bengkak karena sakit gigi, dengan cara:
1. Daun kecubung, bawang merah, dan jahe ditumbuk dan kemudian dikompreskan pada tempat yang bengkak.
2. Tumbukan daunnya digunakan sebagai boreh untuk mengobati sakit gigi.
Bijinya digunakan untuk menghilangkan sakit gigi dengan cara meletakkan biji kering kecubung di atas wajan panas yang diberi minyak kelapa, kemudian ditutup tempurung kelapa yang berlubang, asap yang mengepul diembus-embuskan ke dalam mulut dengan menggunakan corong bambu selama 15 sampai 1 jam.
Sebagai antidotum, apabila terjadi keracunan, kecubung digunakan campuran jahe dan air kelapa hijau untuk diminum. *** (Oleh drg. PRATAMA BHANU ANGGARA)
Remehkan Kesehatan Gigi Picu Diabetes
E-mail

Jangan sepelekan sakit gigi. Sebab jika dibiarkan, kerusakan gigi yang serius bisa memicu timbulnya penyakit lain. Diabetes hanya satu dari banyak penyakit yang bisa hadir akibat sakit gigi yang ditelantarkan.
Umum diketahui bahwa penderita diabetes rata-rata mempunyai gangguan kesehatan gigi. Hal itu diperkuat dengan studi penelitian di Amerika Serikat (AS) yang menyatakan penderita kerusakan gigi kronis bisa menjadi pengidap penyakit diabetes tipe 2. Ahli diabetes dan gigi di Inggris menyetujui hasil riset itu walau perlu penelitian lebih dalam lagi.
Pada kerusakan gigi yang parah, bakteri dapat masuk ke aliran darah dan mengganggu sistem kekebalan tubuh. Sel sistem kekebalan tubuh yang rusak melepaskan sejenis protein yang disebut cytokines. Cytokines inilah penyebab kerusakan sel pankreas penghasil insulin, hormon yang memicu diabetes.
Penemuan peneliti AS ini diumumkan saat simposium National Institute of Dental and Craniofacial Research di Maryland. Dr. Anthony Iacopino, ahli gigi di Marquette University School of Density, Wisconsin mengatakan bahwa di dalam pankreas, sel yang bertanggung jawab sebagai penghasil insulin dirusak oleh kandungan cytokines yang tinggi. Jika ini terjadi sekali saja, maka seseorang berpeluang menderita diabetes tipe 2, walaupun orang itu sebelumnya dalam keadaan sehat.
Menurut Iacopino, tingginya kandungan kolesterol dari glukosa yang dibutuhkan tubuh merupakan faktor utama pemicu risiko diabetes bagi orang yang mengalami kerusakan gigi. Dan kolesterol rendah dapat menolong orang sehat untuk tidak terserang problem gangguan gigi yang mampu memicu diabetes.
Untuk itu, penderita diabetes sebaiknya mengikuti diet rendah kalori, rajin mengonsumsi obat pengatur hormon insulin dan menjaga kesehatan gigi. Dan alangkah baiknya jika orang sehat juga ikut menjaga kesehatan giginya agar tidak berisiko terkena diabetes.
Radang gusi adalah jenis penyakit gigi yang paling ringan, disebabkan oleh bakteri dalam plak. Penyakit ini masih bisa disembuhkan, tapi jika disepelekan tanpa perawatan lebih lanjut bisa berkembang menjadi penyakit gigi yang parah juga. Plak yang menempel pada rongga antara gusi dan gigi mampu menimpulkan infeksi dan menyebabkan kasus serius. Bahkan pada stadium tertentu, gigi harus dicabut.
Diabetes merupakan kondisi di mana tubuh tidak mampu meregulasi kandungan glukosa. Artinya, tekanan darah bisa menjadi sangat tinggi. Pengobatan dengan insulin bisa membantu tubuh mengontrol jumlah glukosa pada aliran darah.
Pada diabetes tipe 2, insulin diproduksi sangat sedikit sehingga tidak cukup jumlahnya untuk keperluan tubuh manusia. Biasanya hal ini sangat berpengaruh pada orang berusia di atas 40 tahun. Untuk mengatasinya dibutuhkan diet teratur dan mengonsumsi pil atau suntikan reguler.
Juru bicara British Dental Association (BDA) mengatakan bahwa segala yang terjadi pada tubuh manusia selalu bisa dihubungkan dengan penyakit gangguan gigi. Maka bukan tak mungkin bahwa diabetes hanya salah satu gangguan kesehatan yang ada hubungannya dengan penyakit gigi. Ia juga menyarankan agar setiap orang membiasakan menggosok gigi dua kali sehari dengan pasta gigi flouride serta mengunjungi dokter gigi secara reguler.
(berbagai sumber/mer)
Coklat, Minuman Berbusa Ancam Gigi Anak-Anak
E-mail





Anak-anak pada umumnya menyukai dan mencari permen coklat. Kendati orangtua sudah menyembunyikan, namun mereka akan terus 'berjuang' untuk memperolehnya, terutama ketika merayakan pesta istimewa, misalnya ulang tahun, Paska, Natal dan Idul Fitri.
Sepekan sebelum hari-hari besar keagamaan, banyak toko dan pasar swalayan menjual aneka permen coklat. Di Eropa dan Amerika kalau orang tua mengajukan pertanyaan seputar makna perayaan Paska dan Natal, anak-anak akan menjawab permen coklat.
Banyak orangtua menyadari bahwa permen coklat berdampak buruk bagi kesehatan gigi, dan berupaya keras untuk membatasi konsumsi coklat pada anak-anak. Bagaimana cara membujuk anak untuk bersedia mengkonsumsi makanan yang sehat?
Risiko terbesar yang perlu mendapat perhatian orang tua, yakni kerusakan gigi pada anak. Untuk itu, berapa banyak dan berapa kali dalam sehari anak makan permen harus diperhatikan. Orangtua perlu menjelaskan kepada anak manfaat menjaga kesehatan gigi.
Orangtua juga dapat membatasi anak agar tidak terlalu banyak makan coklat, kalau perlu beri batasan waktunya, misalnya satu kali dalam satu pekan, atau setiap perayaan pada hari-hari istimewa.
Biasakan anak menggosok gigi sebelum tidur malam, terlebih setelah mereka makan permen atau coklat, untuk menghilangkan kadar gula yang melekat pada gigi.
Jika anak-anak merasa lapar, maka mereka cenderung akan melahap permen. Untuk menghindari hal itu, anak perlu menyantap sarapan pagi yang bergizi setiap harinya, misalnya semangkuk sereal yang kaya dengan karbohidrat.
Minuman berbusa:
BERBAGAI jenis minuman berbusa (bubble) menyebabkan kerusakan gigi pada anak dan kalangan remaja, demikian hasil sebuah studi.
Mengonsumsi minuman yang mengandung karbonat meningkatkan kerusakan gigi sampai 59 persen pada anak berusia 12 tahun dan menyebabkan pengikisan sampai 220 persen pada anak usia 14 tahun, demikian hasil sebuah riset yang dimuat dalam Jurnal Kesehatan Gigi di Inggris.
Bagi mereka yang minum empat sampai lima gelas setiap harinya, maka resikonya akan meningkat sampai 252 persen bagi mereka yang berusia 12 tahun dan 513 persen bagi mereka yang berusia 14 tahun.
Para peneliti menyatakan laporan riset ini akan bermakna bagi anak-anak dan remaja di Inggris.
Pengikisan pada gigi disebabkan oleh kimia asam yang terkandung dalam minuman berbusa. Bahan kimia itu akan mengikis dan membuat tanggal enamel yang melindungi gigi. Sementara gigi keropos disebabkan oleh gula yang bereaksi dengan gula yang menimbulkan karang gigi.
Survei itu dilakukan pada lebih dari 1.000 anak-anak dan remaja. Sebanyak 76 persen dari mereka berusia 12 tahun mengatakan mereka suka minum minuman berbusa, sementara mereka yang berusia 14 tahun mencapai 92 persen.
Bagi seluruh kelompok umur, lebih dari 40 persen mengatakan mereka minum minuman berbusa empat gelas lebih setiap harinya.
Dr Peter Rock daru Universitas Birmingham mengatakan, "Riset ini mengidentifikasikan bahwa minuman berbusa menjadi faktor penyebab utama pengikisan dan kerusakan gigi pada anak-anak dan remaja."
Katanya juga, "Minum minuman berbusa satu kali sehari juga dapat membuka peluang kerusakan gigi pada anak-anak."
Profesor Liz Kay, ahli bidang kesehatan gigi pada Asosiasi Dokter Gigi Inggris mengatakan pengikisan pada gigi menjadi masalah yang terus membayangi kesehatan gigi pada anak-anak di Inggris. Namun belum semua orangtua memahami perbedaan pengeroposan dan pengikisan gigi.
"Riset ini menggarisbahwahi adanya masalah seputar pengikisan pada gigi dan mengidentifikasikan peningkatan resiko pada anak-anak yang minum minuman berbusa," katanya.
Ia mengatakan juga, "Para orangtua hendaknya memahami jumlah kandungan gula yang dapat menyebabkan keroposnya gigi. Keasaman yang disebabkan oleh mengkonsumsi gula dapat menyebabkan pengikisan pada gigi."
"Sedangkan minum minuman berbusa dengan kandungan rendah gula juga masih dapat menyebabkan pengikisan pada gigi karena sifat asam pada gula," kata Profesor Kay.
Jenis minuman berbusa juga perlu mendapat perhatian orangtua. Minuman berbusa yang mengandung gula dianjurkan agar dijauhi, karena kombinasi keduanya akan menyebabkan kerusakan gigi.
Beri anak-anak aktivitas yang bermanfaat bagi kesehatan, misalnya berenang, basket atau bermain sepak bola. Hindari anak-anak untuk berlama menonton televisi.
Jika anak mengalami kelebihan berat badan, maka orangtua dapat memilih jenis makanan dan minuman yang relatif pas, utamanya saat merayakan hari istimewa yang menyajikan permen coklat.
Media Indonesia, 19/04/2004

Gigi Bermasalah Hambat Perkembangan Anak
E-mail

Jangan anggap remeh kesehatan gigi anak. Mungkin Anda tidak pernah membayangkan bahwa gigi bermasalah dapat membuat anak kehilangan berbagai momentum perkembangannya. Karena itu, para orang tua harus menanamkan suatu prinsip dalam dirinya bahwa 'Saya ingin anak saya bebas dari sakit gigi, dan memberi mereka awal kehidupan yang baik, sehingga mereka mampu bersaing di masa depan mereka'.
Demikian pula yang tergambar dalam hasil diskusi internal yang digelar pihak Lintas bersama sejumlah ibu-ibu berusia di atas 30. Pada dasarnya, para ibu menginginkan anaknya mampu melewati masa depan yang penuh kompetisi yang lebih keras dibandingkan yang terjadi sekarang ini. Untuk itu, anak perlu dibina sejak usia dini 'bagaimana survive' di masa depan.
'Bagaimana survive', menurut mereka, bukan menjadi nomor satu di sekolah, karena nomor satu bukan jaminan untuk survive. 'Bagaimana survive' membutuhkan kreativitas dan kebebasan, tak gampang menyerah, dan mampu menghadapi berbagai masalah.
Proses pembelajaran itu dapat terhambat hanya karena masalah kesehatan gigi, karena masalah gigi bisa membuat anak kehilangan percaya diri, sekaligus kehilangan konsentrasi.
Tak pelak, gigi merupakan organ manusia yang terpenting. Tanpa gigi, manusia tidak akan enak dalam mencerna makanan. Gigi berfungsi untuk mengunyah setiap makanan yang masuk ke mulut untuk diteruskan ke tubuh manusia, tentunya makanan yang sudah halus. Proses ini akan terus berlangsung mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa.
Pertumbuhan gigi dimulai dengan tumbuhnya dua gigi seri rahang bawah pada saat bayi berusia 6-9 bulan disusul dengan gigi seri rahang atas. Pada usia 7-10 bulan tumbuh dua gigi seri depan kedua (di samping gigi seri pertama) rahang atas maupun bawah. Kadang gigi seri kedua di rahang bawah tumbuh lebih dulu sebelum gigi seri kedua rahang atas.
Lalu, satu gigi geraham depan tumbuh pada usia 16-20 bulan. Gigi taring juga mulai muncul pada usia yang sama. Gigi geraham kedua tumbuh pada usia 23-30 bulan. Biasanya, anak akan punya gigi susu lengkap (20) pada usia 3 tahun. Lalu, satu per satu gigi susu itu tanggal dan digantikan gigi permanen yang jumlahnya 32 buah, yang dimulai saat anak berusia 5-6 tahun sampai gigi geraham bungsu muncul pada usia 19-22 tahun.
Mulai tumbuhnya gigi merupakan proses penting dari pertumbuhan seorang anak. Orang tua harus mengetahui cara merawat gigi anaknya tersebut, dan orang tua juga harus mengajari anaknya cara merawat gigi yang baik. Walaupun masih memiliki gigi susu, seorang anak harus mendapatkan perhatian serius dari orang tua. Sebab, kondisi gigi susu akan menentukan pertumbuhan gigi tetap si anak nanti.
Merawat gigi sejak dini juga menghindari proses kerusakan gigi, seperti gigi berlubang, keropos, dan pembengkakan pada gusi. Harus dibiasakan untuk periksa secara rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.
Kebiasaan merawat gigi dapat dimulai sejak bayi, yaitu dengan menggunakan kain kasa atau kapas yang dihangatkan, kemudian digosokkan pada gusi bayi. Bila anak sudah agak besar, orang tua harus membantu untuk memulai rutinitas menggosok gigi. Caranya adalah dengan mengajari bagaimana memegang dan menggosok gigi dengan benar.
Selain itu, orang tua harus memperhatikan pola makan anaknya. Apakah termasuk makanan yang dapat merusak gigi atau bukan. Jangan terlalu memberi anak makanan yang manis dan lengket, karena makanan jenis ini mudah tertinggal dan melekat pada gigi dan bila terlalu sering dan lama akan berakibat tidak baik. Makanan manis dan lengket tersebut akan bereaksi di mulut dan membentuk asam yang merusak email gigi. Hal inilah yang akan mengakibatkan timbulnya gangguan, misalnya gigi berlubang, gigi tanggal sebelum waktunya, gangguan pada ukuran, bentuk maupun jumlah gigi. Untuk mencegah hal itu, berikanlah makanan yang berserat, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, yang membutuhkan proses pengunyahan berulang-ulang. (*/berbagai sumber)
Pilih Sikat Gigi Elektrik Atau Manual?
E-mail





Banyak jenis sikat gigi yang kini ditawarkan di pasaran, termasuk sikat gigi elektrik. Mana yang lebih bagus sebetulnya, sikat gigi manual atau yang elektrik?
Kesehatan gigi sangat penting, karena akan berpengaruh terhadap kesehatan tubuh secara umum. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan gigi adalah dengan menyikat gigi. Dengan menyikat gigi, kebersihan gigi dan mulut pun akan terjaga, selain menghindari terbentuknya lubang-lubang gigi dan penyakit gigi dan gusi.

Sekarang, banyak jenis dan ragam sikat gigi yang dijual di pasaran, dari yang manual maupun elektrik. Sebetulnya, apa saja syarat sikat gigi yang bagus? "Yang terpenting adalah bulu sikat dan lebar kepala sikat," kata drg. Lita Rubini Dharmawan dari Kharinta Dental Clinic, Bintaro. Untuk bisa menjangkau daerah-daerah gigi bagian belakang, ukuran kepala sikat gigi yang ideal adalah 35 - 40 mm. "Bahkan, orang dewasa sebaiknya juga memakai sikat gigi anak, karena ukurannya yang kecil akan membantu menjangkau bagian gigi yang paling dalam," lanjutnya
Bulu sikat sebaiknya dipilih yang lembut (soft). Bulu sikat sebaiknya juga diganti setiap bulan. Cuma, ada orang yang merasa kalau pakai bulu yang soft tidak mantap, tidak bersih. Padahal, itu cuma perasaan. "Yang penting adalah bagaimana cara menyikat giginya. Kalau cara menyikat giginya salah, hasilnya pun tak bakal maksimal," lanjut Lita. Banyak sikat gigi yang dijual di pasaran tanpa merek dan memiliki bulu sikat yang sangat kasar. "Ini tidak bagus, karena bisa mengiritasi gusi," kata Lita.
ME-MASSAGE GUSI
Sekarang, banyak jenis sikat gigi yang ditawarkan. Yang kini dicari adalah sikat gigi yang praktis dan nyaman, sekaligus cepat. Nah, salah satu yang menjadi pilihan adalah sikat gigi elektrik. Sikat gigi elektrik memang jauh lebih praktis dan lebih nyaman ketimbang sikat gigi yang manual. "Kelebihan lain dari sikat gigi elektrik adalah semua sudah diatur sedemikian rupa, sehingga tekanan saat menyikat gigi pun lebih terkontrol. Pasalnya, jika tekanannya terlalu kuat, motor malah akan berhenti," jelas Lita. Bulu sikat gigi elektrik juga lebih awet. "Bisa tahan 3 bulan, baru diganti. Belum lagi teknologi yang semakin canggih, misalnya sekarang ada sikat gigi elektrik yang dilengkapi semprotan air untuk membersihkan sela-sela gigi."
Pola bulu sikat gigi elektrik yang bergerak memutar juga menjadi kelebihan lain sikat gigi jenis ini. "Gerak memutar ini sekaligus berfungsi untuk me-massage gusi. Terkadang, sisa makanan masih menempel di sela-sela gigi. Nah, dengan gerakan memutar, sisa makanan di sela-sela gigi ini akan terangkat. Gerak memutar juga akan membantu mengontrol tekanan, supaya tidak terlalu kuat atau terlalu lemah," paparnya.
Bukti bahwa sikat gigi elektrik sekarang makin digandrungi bisa dilihat pada orang Barat. "Hampir 70 persen orang Barat sudah pakai sikat gigi elektrik. Salah satunya adalah karena pola hidup mereka yang condong memilih hal-hal yang praktis dan cepat, selain tentu faktor kenyamanan. Waktu bagi mereka sangat berharga. Nah, dengan sikat gigi elektrik, acara menyikat gigi bisa dilakukan lebih cepat dan nyaman,"
lanjutnya.
SETELAH 8 TAHUN
Bagaimana dengan anak-anak? Bolehkah mereka menggunakan sikat gigi elektrik ini? "Sebaiknya tidak. Mereka sebaiknya tetap menggunakan sikat gigi konvensional untuk anak. Pasalnya, mereka ini kan belum punya self-control untuk mengatur sikat gigi elektrik. Selain malah sering dijadikan mainan, anak juga tidak mampu mengontrol gerak sikat gigi, sehingga malah berakibat fatal. Misalnya gusi teriritasi, sehingga terjadi perdarahan," lanjut Lita.
Ya, anak memang belum bisa mengira-ngira seberapa kuat tekanan atau berapa lama ia harus menyikat gigi dengan sikat gigi elektrik, sehingga bukan gigi bersih yang dihasilkan, melainkan gusi malah luka. Kalaupun akan menggunakan sikat gigi elektrik, anak sebaiknya didampingi orangtua atau orang dewasa. "Anak sebaiknya memakai sikat gigi ini setelah berusia 8 tahun," saran Lita.
Yang tak kalah penting, lanjut Lita, "Sejak dini anak sudah diajarkan untuk menyikat gigi. Orangtua atau orang dewasa di sekeliling anak sebaiknya menjadi model. Misalnya dengan menyikat gigi bersama-sama. Anak biasanya akan mengikuti apa yang dilakukan orang tua," tukas Lita.
PENTINGNYA GERAKAN MEMUTAR
Bagaimana cara menyikat gigi yang benar?
1. Untuk permukaan samping, sikat dengan gerakan maju mundur. Untuk gigi depan bagian bawah, sikat dari bawah ke atas, dan sebaliknya.
2. Sikat gigi elektrik memiliki gerakan memutar, yang juga berfungsi untuk me-massage gusi. Jika memakai sikat gigi biasa, lakukan juga gerakan memutar ini. Langkahnya sama dengan langkah di atas.
3. Tak perlu terlalu keras menyikat gigi. Menyikat gigi dengan pelan justru membantu mengangkat sisa-sisa makanan di sela-sela gusi. Menyikat gigi secara pelan dianjurkan, khususnya pada malam hari sebelum tidur. Soalnya, kuman di sisa-sisa makanan akan terbuang habis, sementara jika menyikat gigi dilakukan dengan cepat, kuman malah tak akan terbuang.
4. Mulut dan gigi dipakai untuk beraktivitas selama seharian penuh, entah untuk makan dan sebagainya. Pada malam hari, gigi dan mulut sebetulnya tidak bekerja. Oleh karena itu, menyikat gigi malam hari sebelum tidur sangat penting. karena sisa-sisa makanan di malam hari biasanya lebih banyak, ketimbang di pagi hari. Sementara menyikat gigi pagi hari tak perlu dilakukan lama-lama, karena mulut dan gigi sudah beristirahat semalaman, sehingga masih bersih.
5. Sebaiknya memakai dental floss (benang gigi) untuk mengangkat sisa-sisa makanan. Sisa-sisa makanan ini bisa menimbulkan lubang di sela-sela gigi. Dan jika sudah muncul lubang, bisa menimbulkan penyakit gusi, karena gusi akan turun.
TERLALU BERBUSA MALAH TAK BAIK
Memilih odol ternyata juga tak bisa sembarangan. Odol yang seperti apa yang bagus?
1. Pilih odol yang mengandung cukup fluoride. Fluoride berfungsi untuk menjaga gigi agar tidak berlubang. Namun, anak-anak di bawah 3 tahun sebaiknya tidak memakai odol. Pasalnya, terlalu banyak fluoride justru tidak bagus dan membuat gigi lebih rapuh.

2. Pilih odol yang busanya tidak terlalu banyak. Busa yang terlalu banyak menunjukkan bahwa kandungan deterjen di dalamnya juga banyak. Pendapat bahwa semakin banyak busa semakin baik, tentu tidak benar.
3. Hindari langsung makan setelah menyikat gigi. Pasalnya, kadar asam mulut akan turun dan fluoride pun hilang, sehingga kuman akan masuk lagi. Makan sebaiknya 1 - 2 jam setelah menyikat gigi.
4. Untuk menjaga kondisi gigi, setiap 6 bulan sekali anak sebaiknya dibawa ke dokter gigi untuk dilakukan topical fluoride (pelapisan gigi). Apalagi bagi anak anak yang malas menyikat gigi.
FUNGSINYA SAMA SAJA
Dari sisi kegunaan, sebetulnya sikat gigi elektrik dan sikat gigi manual sama saja. "Cuma masalah efisiensi waktu saja. Dengan sikat gigi elektrik, waktu untuk menggosok gigi akan menjadi lebih cepat. Yang penting cara menggosok giginya benar," jelas Lita. Bedanya lagi, sikat gigi elektrik biasanya relatif lebih mahal.
Ada beberapa jenis sikat gigi elektrik, dari yang dijual lepasan sampai yang sekali pakai. Lita lebih menganjurkan memilih sikat gigi elektrik lepasan yang jauh lebih awet dan kualitasnya terjamin. "Memang, harganya sedikit lebih mahal, tetapi kualitasnya pasti jauh lebih bagus. Selain itu, juga lebih awet. Kalau bulunya rusak, tak perlu membuang semua, tapi cukup mengganti bulu sikatnya saja." Sementara sikat gigi elektrik sekali pakai, "Kalau rusak harus membeli lagi, tak bisa mengganti bulunya saja. Bulu sikat yang sudah rusak tidak akan bekerja secara maksimal dan bisa mengiritasi gusi."
Perbedaan lain hanya terletak pada bulu sikat dan motor. "Kalau yang lebih mahal, motornya biasanya lebih kuat. Tapi, secara umum, sama saja, kok," lanjutnya.
Biasanya, masalah muncul pada mereka yang terbiasa memakai sikat gigi manual dan kemudian beralih ke sikat gigi elektrik. "Pasalnya, tekanan dan perputaran bulu pada sikat gigi elektrik sudah diatur sedemikian rupa, sementara pada sikat gigi manual, kan semau kita. Bahkan, terkadang kita menyikat gigi dengan sangat kuat. Kalau nggak kuat, rasanya nggak bersih."
Akibatnya, untuk membiasakan pemakaian sikat gigi elektrik, dibutuhkan waktu yang cukup lama. "Mereka merasa masih kurang bersih." Padahal, menyikat gigi tidak tergantung kuat-lemahnya tekanan, melainkan cara menggosok gigi. Meski menyikatnya pelan, tetapi kalau caranya benar, hasilnya tentu bisa maksimal. Tapi, sekalipun kuat, kalau caranya tidak benar, ya hasilnya nggak bakal maksimal."

Sumber:
http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=4696&no=2
Perawatan Kesehatan Gigi dan Mulut
E-mail





GIGI yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih, bercahaya, dan didukung oleh gusi yang kencang dan berwarna merah muda. Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut yang sehat ini tidak tercium bau tak sedap. Kondisi ini hanya dapat dicapai dengan perawatan yang tepat. Namun, oleh karena berbagai faktor (misalnya biaya dokter gigi yang relatif lebih mahal daripada dokter umum) kesehatan gigi seringkali tidak menjadi prioritas. Kita hanya pergi ke dokter gigi kalau keadaan gigi sudah parah dan rasa sakit tidak tertahankan lagi.
Padahal, gigi yang sudah dalam keadaan terinfeksi berat dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. Selain itu, gigi yang tidak terawat juga menyebabkan napas tidak segar yang ujung-ujungnya bisa menghambat pergaulan. Karena itulah, sebagai remaja (apalagi yang sedang melakukan pendekatan pada pujaan hati) kita harus tahu seluk-beluk perawatan mulut dan gigi.

Mulut merupakan suatu tempat yang amat ideal bagi perkembangan bakteri. Bila tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa makanan yang terselip bersama bakteri akan tetap melekat pada gigi kita dan akan bertambah banyak dan membentuk koloni yang disebut plak, yaitu lapisan film tipis, lengket, dan tidak berwarna. Plak merupakan tempat pertumbuhan ideal bagi bakteri yang dapat memproduksi asam. Jika tidak disingkirkan dengan melakukan penyikatan gigi, asam tersebut akhirnya akan menghancurkan email gigi dan akhirnya menyebabkan gigi berlubang.
Selain itu plak ini juga berpengaruh terhadap kesehatan jaringan pendukung gigi seperti gusi dan tulang pendukungnya. Hal ini disebabkan oleh bakteri yang menempel pada plak di atas permukaan gigi dan di atas garis gusi. Kuman-kuman pada plak menghasilkan racun yang merangsang gusi sehingga terjadi radang gusi, dan gusi menjadi mudah berdarah.
Bila dibiarkan, keadaan ini dapat menjadi lebih buruk dengan bergeraknya gusi dari perlekatannya dengan gigi, sehingga mempengaruhi tulang pendukung dan ligamen (jaringan pengikat) sekitarnya dan menyebabkan tanggalnya gigi.
Bau mulut
Selain rasa sakit, akibat paling nyata dari buruknya kondisi mulut dan gigi adalah bau mulut. Bau mulut sendiri dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal biasanya disebabkan oleh penyakit sistemik yang merupakan tanda-tanda adanya masalah kesehatan lain, seperti diabetes melitus, kelainan pada saluran pencernaan atau pernapasan, dan penyakit-penyakit pada kerongkongan.
Sedangkan faktor eksternal disebabkan oleh jenis makanan yang dimakan seperti pengaruh minuman kopi, alkohol, makanan berbumbu bawang putih atau bawang merah, faktor pembersihan gigi yang tidak optimal, dan kebiasaan merokok.

Mulut yang kering karena kurang minum air juga merupakan kontributor penyebab masalah bau mulut. Karena itulah, ketika bangun tidur di pagi hari bau mulut kita juga kurang sedap, yang segera hilang setelah kita sikat gigi dan minum air.
Akibat lain
Walaupun amat jarang terjadi, penyakit gigi terkadang dapat juga menyebabkan kematian. Gigi berlubang yang didiamkan dan tidak dirawat akan menjadi sumber (focal) infeksi dan dapat mempengaruhi kondisi organ lainnya. Ada orang yang sampai mengalami kerusakan dan kegagalan ginjal hingga jantung.
Bakteri dari gigi berlubang dapat terus menembus jaringan lebih dalam yang disebut pulpa gigi yang terdiri dari jaringan saraf, pembuluh darah dan limfe. Bakteri kemudian menghancurkan seluruh pulpa, terkadang sampai tidak ada lagi jaringan pulpa yang masih hidup.
Keadaan ini memungkinkan terjadinya pembengkakan pada ujung akar berbentuk kantung yang disebut granuloma. Granuloma mengandung jaringan lunak, bakteri, nanah, dan lain sebagainya, yang dapat tertekan dalam aliran darah sehingga terbawa ke bagian lain dari tubuh. Selain aliran darah, penyebaran bakteri atau nanah ini dapat juga melalui saluran limfe, hubungan langsung dengan saluran pernapasan dan saluran pencernaan.

Penyebaran bakteri ke daerah lain juga dapat menimbulkan penyakit seperti, misalnya, pada mata, hidung, jantung, persendian, sakit, penyakit pada saluran pencernaan. Keadaan ini disebut sebagai infeksi fokal.
Pemakaian orthodonti
Letak gigi yang tidak teratur menyebabkan makanan mudah terselip, sehingga pembersihan akan sangat tidak optimal. Hal ini dapat menyebabkan gigi berlubang, radang gusi, dan bau mulut seperti dijelaskan di atas. Masalah inilah yang kemuddian diatasi dengan orthodonti atau kawat perata gigi. Perawatan orthodonti ini tidak semata-mata hanya memberikan nilai estetika tapi juga memberikan nilai kesehatan.

Namun sayangnya, sampai sekarang perawatan dengan pemakaian orthodonti ini masih relatif mahal, sehingga hanya dapat dijangkau oleh masyarakat golongan menengah ke atas. Kalau gigi kita tidak beraturan tapi orthodonti masih terlalu mahal untuk kita, maka jalan satu-satunya adalah melakukan perawatan kebersihan gigi dengan ekstra.
Perawatan kebersihan
Mulut sebenarnya sudah mempunyai sistem pembersihan sendiri yaitu air ludah. Akan tetapi, dengan makanan modern sekarang, pembersih alam ini tidak lagi dapat berfungsi. Kita dapat menggunakan sikat gigi sebagai alat bantu untuk membersihkan gigi. Pilih sikat gigi yang bulunya tidak terlalu keras karena akan dapat melukai gusi. Selain itu, besarnya sikat juga harus disesuaikan dengan besarnya rongga mulut kita.

Sikatlah gigi dengan gerakan memutar, karena selain membersihkan, gerakan ini juga tidak akan merusak gusi. Ketika menyikat gigi, sikat juga bagian atas lidah dengan sikat gigi. Pastikan mencapai bagian belakang.
Selain itu, kita bisa menggunakan benang gigi untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang ada di celah-celah gigi paling sedikit dua kali dalam sehari, terutama sehabis makan. Bila kita dalam situasi sangat terburu-buru dan tidak ada waktu yang cukup untuk melakukan hal di atas, bau mulut dapat dihilangkan secara sementara dengan penggunaan obat kumur, makan jeruk, apel, atau seledri.
Bersihkan karang gigi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali dan periksakan secara teratur satu tahun sekali untuk kontrol gigi (dental check-up). Selain itu, berhenti merokok, mengurangi konsumsi gula, kopi dan alkohol, makanan berbumbu dan makanan berbau (seperti pete atau jengkol), serta minum banyak air putih akan membantu merawat gigi.
Selain untuk perawatan rutin, kita harus segera mengunjungi dokter gigi jika keadaan mengalami salah satu atau lebih dari kondisi berikut:
"  Bila mengalami bau mulut tidak sedap tanpa penyebab yang jelas selama satu minggu, walaupun sudah menyikat gigi, lidah, gusi dan melakukan pembersihan dengan benang gigi
"  Bila mengalami bau mulut disertai sakit gigi; mungkin ada gigi yang berlubang atau abses.
"  Bila gusi berdarah, karena ini bisa merupakan tanda-tanda penyakit gusi.
"  Bila ada bau mulut disertai demam atau batuk dan lendir, ini dapat merupakan gejala abses paru. Dalam hal ini, dokter gigi akan merujuk kita ke dokter spesialis.
Nah teman-teman, jika kita merawatnya dengan benar, gigi akan bertahan lama, mulut sehat dan napas pun segar. Selain itu, gigi yang rapi, bersih dan sehat memberikan kesan estetika yang tinggi dan menambah percaya diri kita.
Drg Trisna Budi Widjayanti dan Guntoro Utamadi, PKBI Pusat
PKBI memiliki pusat konsultasi dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja (youth center) di 24 provinsi di Indonesia. Kalau kebetulan kamu ada di Pontianak dan Palangkaraya, kamu bisa main ke sana, Tanya tanya, diskusi atau konsultasi. Alamatnya:
1. CRK PKBI Kalimantan Barat, Jalan Letjen Sutoyo No 17 A, Pontianak, Telepon (0561) 743446

2. SIAR PKBI Kalimantan Tengah, Jalan Putri Junjung Buih I No 38A, Palangkaraya 731113, Telepon (0536) 34141
Kalo pengen tahu alamat Youth Center PKBI yang lain, tunggu dan ikuti terus rubrik Curhat mendatang. Atau hubungi PKBI Pusat di (021) 7207372



0 komentar:

Posting Komentar