Melakukan pengobatan sendiri apabila sakit
merupakan cerminan perilaku masyarakat terhadap timbulnya gejala suatu
penyakit. Salah satu bentuk pengobatan sendiri adalah dengan cara
tradisional. Bahan/obat tradisional di beberapa daerah diketahui dapat
bermanfaat membersihkan gigi dan mulut serta mengurangi keluhan sakit
akibat penyakit gigi, tetapi tidak untuk menyembuhkan. Dengan demikian,
pemakaian obat tradisional merupakan tindakan sementara saja yang berarti
harus tetap dilakukan tindakan perawatan oleh dokter gigi.
Obat tradisional
adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, hewan, mineral,
atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman. Salah satu tumbuhan yang digunakan
sebagai obat tradisional dalam pengobatan gigi dan mulut adalah pohon
kecubung.
Kecubung mempunyai
nama ilmiah spesies datura fastuosa, Linn dan datura metel. Di beberapa
daerah, kecubung dikenal dengan nama yang serupa sepeti kucubung (Sunda)
dan kachobung (Madura).
Kecubung termasuk
tumbuhan jenis perdu yang mempunyai pokok batang kayu dan tebal, bercabang
banyak, tumbuh dengan tinggi kurang dari 2 meter. Daun berbentuk bulat
telur dan pada bagian tepinya berlekuk tajam-tajam. Bunga kecubung
menyerupai terompet berwarna putih dan lembayung. Buahnya hampir bulat yang
salah satu ujungnya didukung oleh tangkai tandan yang pendek dan melekat
kuat.
Buah kecubung
bagian luarnya dilapisi duri-duri dan di dalamnya berisi biji-biji kecil
yang berwarna kuning kecoklatan. Kecubung tumbuh di dataran rendah sampai
ketinggian tanah 800 meter di atas permukaan laut. Selain tumbuh liar di
ladang-ladang, kecubung sering ditanam di kebun atau halaman rumah.
Semua bagian
tumbuhan kecubung, yaitu akar, tangkai, daun, bunga, buah, dan bijinya,
mengandung senyawa alkaloid. Kandungan alkaloid terbanyak terdapat dalam
akar dan bijinya, bisa mencapai 0,4-0,9%. daun dan bunga berkisar antara
0,2 sampai 0,3%.
Sebagian alkaloid
itu terdiri atas Atropin (bersifat antikholinergik), Hyoscyamin (bersifat
antikholinergik), Skopolamin (bersifat antikholinergik), Hiosin, zat lemak,
dan Kalsium Oksalat, Atropin dan Skopolamin memberi efek klinis yang secara
prinsip digunakan untuk menghentikan spasme pada perawatan spasti kolitis,
gastroentritis, dan peptic ulcer.
Juga digunakan
untuk mengurangi sekresi saluran pernafasan pada saat anastesi, sekresi
lambung pada perawatan ulkus peptikum serta sekresi nasal dan sinus pada
pengobatan flu dan alergi. Pada keadaan iritis digunakan untuk mencegah
terjadinya perlekatan antara iris dan lensa mata.
Atropin juga adalah
antidotum pada keadaan keracunan. Skopolamin punya aktivitas depresen pada
susunan saraf pusat dan digunakan sebagai obat mabuk perjalanan. Dulu
Skopolamin dikombinasikan bersama morfin dan digunakan sebagai sedatif dan
premedikasi. Karena cukup berbahaya, produk ini kini dilarang. Pada saat
ini Skopolamin digunakan secara luas dalam kombinasi dengan anti histamin.
Gejala keracunan
yang dapat timbul pada pemakaian Atropin dan Skopolamin adalah skin rast,
mulut kering, kesulitan buang air kecil, sakit mata, dan sensitif terhadap
cahaya. Penderita diberi antasida seperti alumina gel untuk menghambat
resorbsi obat.
Di bidang
kedokteran gigi, Atropin (0-6 mg) dapat diberikan secara oral untuk
mengurangi sekresi saliva sehingga menghasilkan daerah kerja yang kering.
Efek kecubung
pada sakit gigi
Tanaman kecubung
seing digunakan secara tradisional untuk mengobati penyakit gigi secara
langsung atau dikombinasikan dengan bahan lain. Akarnya punya khasiat
menghilangkan nyeri gigi, cara penggunaannya adalah:
1. Menggosokkan
akar pada gusi gigi yang sakit.
2. Akar ditambah
jahe, ditumbuk kemudian ditempelkan pada gusi sebagai penghilang rasa
sakit.
3. Campuran air
jeruk nipis (1 sdm), gilingan daun legetan warak (1 sdm), gilingan akar
kecubung (1 sdm), kemudian seduh dengan air garam (3/4 cangkir), peras dan
saring. Digunakan untuk berkumur-kumur selama beberapa menit.
4. Akar kecbung (50
gr), daun legetan arak (10 lembar), kunyit (10 gr) digiling halus, diseduh
dengan air mendidih, disaring, dipakai untuk berkumur kemudian diminum
setelah diberi sedikit garam.
Daunnya sering
digunakan untuk mengobati bengkak karena sakit gigi, dengan cara:
1. Daun kecubung,
bawang merah, dan jahe ditumbuk dan kemudian dikompreskan pada tempat yang
bengkak.
2. Tumbukan daunnya
digunakan sebagai boreh untuk mengobati sakit gigi.
Bijinya digunakan
untuk menghilangkan sakit gigi dengan cara meletakkan biji kering kecubung
di atas wajan panas yang diberi minyak kelapa, kemudian ditutup tempurung
kelapa yang berlubang, asap yang mengepul diembus-embuskan ke dalam mulut
dengan menggunakan corong bambu selama 15 sampai 1 jam.
Sebagai antidotum,
apabila terjadi keracunan, kecubung digunakan campuran jahe dan air kelapa
hijau untuk diminum. *** (Oleh drg. PRATAMA BHANU ANGGARA)
Remehkan Kesehatan Gigi Picu Diabetes
|
|
Jangan sepelekan sakit gigi. Sebab jika
dibiarkan, kerusakan gigi yang serius bisa memicu timbulnya penyakit
lain. Diabetes hanya satu dari banyak penyakit yang bisa hadir akibat
sakit gigi yang ditelantarkan.
Umum diketahui
bahwa penderita diabetes rata-rata mempunyai gangguan kesehatan gigi. Hal
itu diperkuat dengan studi penelitian di Amerika Serikat (AS) yang
menyatakan penderita kerusakan gigi kronis bisa menjadi pengidap penyakit
diabetes tipe 2. Ahli diabetes dan gigi di Inggris menyetujui hasil
riset itu walau perlu penelitian lebih dalam lagi.
Pada kerusakan
gigi yang parah, bakteri dapat masuk ke aliran darah dan mengganggu
sistem kekebalan tubuh. Sel sistem kekebalan tubuh yang rusak melepaskan
sejenis protein yang disebut cytokines. Cytokines inilah penyebab
kerusakan sel pankreas penghasil insulin, hormon yang memicu diabetes.
Penemuan peneliti
AS ini diumumkan saat simposium National Institute of Dental and
Craniofacial Research di Maryland. Dr. Anthony Iacopino, ahli gigi di
Marquette University School of Density, Wisconsin mengatakan bahwa di
dalam pankreas, sel yang bertanggung jawab sebagai penghasil insulin
dirusak oleh kandungan cytokines yang tinggi. Jika ini terjadi sekali
saja, maka seseorang berpeluang menderita diabetes tipe 2, walaupun orang
itu sebelumnya dalam keadaan sehat.
Menurut Iacopino,
tingginya kandungan kolesterol dari glukosa yang dibutuhkan tubuh
merupakan faktor utama pemicu risiko diabetes bagi orang yang mengalami
kerusakan gigi. Dan kolesterol rendah dapat menolong orang sehat untuk
tidak terserang problem gangguan gigi yang mampu memicu diabetes.
Untuk itu,
penderita diabetes sebaiknya mengikuti diet rendah kalori, rajin mengonsumsi
obat pengatur hormon insulin dan menjaga kesehatan gigi. Dan alangkah
baiknya jika orang sehat juga ikut menjaga kesehatan giginya agar tidak
berisiko terkena diabetes.
Radang gusi adalah jenis penyakit gigi yang paling ringan, disebabkan
oleh bakteri dalam plak. Penyakit ini masih bisa disembuhkan, tapi jika
disepelekan tanpa perawatan lebih lanjut bisa berkembang menjadi penyakit
gigi yang parah juga. Plak yang menempel pada rongga antara gusi dan gigi
mampu menimpulkan infeksi dan menyebabkan kasus serius. Bahkan pada
stadium tertentu, gigi harus dicabut.
Diabetes
merupakan kondisi di mana tubuh tidak mampu meregulasi kandungan glukosa.
Artinya, tekanan darah bisa menjadi sangat tinggi. Pengobatan dengan
insulin bisa membantu tubuh mengontrol jumlah glukosa pada aliran darah.
Pada diabetes
tipe 2, insulin diproduksi sangat sedikit sehingga tidak cukup jumlahnya
untuk keperluan tubuh manusia. Biasanya hal ini sangat berpengaruh pada
orang berusia di atas 40 tahun. Untuk mengatasinya dibutuhkan diet
teratur dan mengonsumsi pil atau suntikan reguler.
Juru bicara
British Dental Association (BDA) mengatakan bahwa segala yang terjadi
pada tubuh manusia selalu bisa dihubungkan dengan penyakit gangguan gigi.
Maka bukan tak mungkin bahwa diabetes hanya salah satu gangguan kesehatan
yang ada hubungannya dengan penyakit gigi. Ia juga menyarankan agar
setiap orang membiasakan menggosok gigi dua kali sehari dengan pasta gigi
flouride serta mengunjungi dokter gigi secara reguler.
(berbagai sumber/mer)
|
Coklat, Minuman Berbusa Ancam Gigi Anak-Anak
|
|
|
|
|
|
Anak-anak pada umumnya menyukai dan mencari
permen coklat. Kendati orangtua sudah menyembunyikan, namun mereka akan
terus 'berjuang' untuk memperolehnya, terutama ketika merayakan pesta
istimewa, misalnya ulang tahun, Paska, Natal dan Idul Fitri.
Sepekan sebelum
hari-hari besar keagamaan, banyak toko dan pasar swalayan menjual aneka
permen coklat. Di Eropa dan Amerika kalau orang tua mengajukan pertanyaan
seputar makna perayaan Paska dan Natal, anak-anak akan menjawab permen
coklat.
Banyak orangtua
menyadari bahwa permen coklat berdampak buruk bagi kesehatan gigi, dan
berupaya keras untuk membatasi konsumsi coklat pada anak-anak. Bagaimana
cara membujuk anak untuk bersedia mengkonsumsi makanan yang sehat?
Risiko terbesar
yang perlu mendapat perhatian orang tua, yakni kerusakan gigi pada anak.
Untuk itu, berapa banyak dan berapa kali dalam sehari anak makan permen
harus diperhatikan. Orangtua perlu menjelaskan kepada anak manfaat
menjaga kesehatan gigi.
Orangtua juga
dapat membatasi anak agar tidak terlalu banyak makan coklat, kalau perlu
beri batasan waktunya, misalnya satu kali dalam satu pekan, atau setiap
perayaan pada hari-hari istimewa.
Biasakan anak
menggosok gigi sebelum tidur malam, terlebih setelah mereka makan permen
atau coklat, untuk menghilangkan kadar gula yang melekat pada gigi.
Jika anak-anak
merasa lapar, maka mereka cenderung akan melahap permen. Untuk
menghindari hal itu, anak perlu menyantap sarapan pagi yang bergizi
setiap harinya, misalnya semangkuk sereal yang kaya dengan karbohidrat.
Minuman berbusa:
BERBAGAI jenis
minuman berbusa (bubble) menyebabkan kerusakan gigi pada anak dan
kalangan remaja, demikian hasil sebuah studi.
Mengonsumsi
minuman yang mengandung karbonat meningkatkan kerusakan gigi sampai 59
persen pada anak berusia 12 tahun dan menyebabkan pengikisan sampai 220
persen pada anak usia 14 tahun, demikian hasil sebuah riset yang dimuat
dalam Jurnal Kesehatan Gigi di Inggris.
Bagi mereka yang
minum empat sampai lima gelas setiap harinya, maka resikonya akan
meningkat sampai 252 persen bagi mereka yang berusia 12 tahun dan 513
persen bagi mereka yang berusia 14 tahun.
Para peneliti
menyatakan laporan riset ini akan bermakna bagi anak-anak dan remaja di
Inggris.
Pengikisan pada
gigi disebabkan oleh kimia asam yang terkandung dalam minuman berbusa.
Bahan kimia itu akan mengikis dan membuat tanggal enamel yang melindungi
gigi. Sementara gigi keropos disebabkan oleh gula yang bereaksi dengan
gula yang menimbulkan karang gigi.
Survei itu
dilakukan pada lebih dari 1.000 anak-anak dan remaja. Sebanyak 76 persen
dari mereka berusia 12 tahun mengatakan mereka suka minum minuman
berbusa, sementara mereka yang berusia 14 tahun mencapai 92 persen.
Bagi seluruh
kelompok umur, lebih dari 40 persen mengatakan mereka minum minuman
berbusa empat gelas lebih setiap harinya.
Dr Peter Rock
daru Universitas Birmingham mengatakan, "Riset ini
mengidentifikasikan bahwa minuman berbusa menjadi faktor penyebab utama
pengikisan dan kerusakan gigi pada anak-anak dan remaja."
Katanya juga,
"Minum minuman berbusa satu kali sehari juga dapat membuka peluang
kerusakan gigi pada anak-anak."
Profesor Liz Kay,
ahli bidang kesehatan gigi pada Asosiasi Dokter Gigi Inggris mengatakan
pengikisan pada gigi menjadi masalah yang terus membayangi kesehatan gigi
pada anak-anak di Inggris. Namun belum semua orangtua memahami perbedaan
pengeroposan dan pengikisan gigi.
"Riset ini
menggarisbahwahi adanya masalah seputar pengikisan pada gigi dan
mengidentifikasikan peningkatan resiko pada anak-anak yang minum minuman
berbusa," katanya.
Ia mengatakan
juga, "Para orangtua hendaknya memahami jumlah kandungan gula yang
dapat menyebabkan keroposnya gigi. Keasaman yang disebabkan oleh
mengkonsumsi gula dapat menyebabkan pengikisan pada gigi."
"Sedangkan
minum minuman berbusa dengan kandungan rendah gula juga masih dapat
menyebabkan pengikisan pada gigi karena sifat asam pada gula," kata
Profesor Kay.
Jenis minuman
berbusa juga perlu mendapat perhatian orangtua. Minuman berbusa yang
mengandung gula dianjurkan agar dijauhi, karena kombinasi keduanya akan
menyebabkan kerusakan gigi.
Beri anak-anak
aktivitas yang bermanfaat bagi kesehatan, misalnya berenang, basket atau
bermain sepak bola. Hindari anak-anak untuk berlama menonton televisi.
Jika anak mengalami
kelebihan berat badan, maka orangtua dapat memilih jenis makanan dan
minuman yang relatif pas, utamanya saat merayakan hari istimewa yang
menyajikan permen coklat.
Media Indonesia,
19/04/2004
|
Gigi Bermasalah Hambat Perkembangan Anak
|
|
Jangan anggap remeh kesehatan gigi anak. Mungkin
Anda tidak pernah membayangkan bahwa gigi bermasalah dapat membuat anak
kehilangan berbagai momentum perkembangannya. Karena itu, para orang tua
harus menanamkan suatu prinsip dalam dirinya bahwa 'Saya ingin anak saya
bebas dari sakit gigi, dan memberi mereka awal kehidupan yang baik,
sehingga mereka mampu bersaing di masa depan mereka'.
Demikian pula
yang tergambar dalam hasil diskusi internal yang digelar pihak Lintas
bersama sejumlah ibu-ibu berusia di atas 30. Pada dasarnya, para ibu
menginginkan anaknya mampu melewati masa depan yang penuh kompetisi yang
lebih keras dibandingkan yang terjadi sekarang ini. Untuk itu, anak perlu
dibina sejak usia dini 'bagaimana survive' di masa depan.
'Bagaimana survive', menurut mereka, bukan menjadi nomor satu di sekolah,
karena nomor satu bukan jaminan untuk survive. 'Bagaimana survive'
membutuhkan kreativitas dan kebebasan, tak gampang menyerah, dan mampu
menghadapi berbagai masalah.
Proses pembelajaran itu dapat terhambat hanya karena masalah kesehatan
gigi, karena masalah gigi bisa membuat anak kehilangan percaya diri,
sekaligus kehilangan konsentrasi.
Tak pelak, gigi merupakan
organ manusia yang terpenting. Tanpa gigi, manusia tidak akan enak dalam
mencerna makanan. Gigi berfungsi untuk mengunyah setiap makanan yang
masuk ke mulut untuk diteruskan ke tubuh manusia, tentunya makanan yang
sudah halus. Proses ini akan terus berlangsung mulai dari masa
kanak-kanak sampai dewasa.
Pertumbuhan gigi
dimulai dengan tumbuhnya dua gigi seri rahang bawah pada saat bayi
berusia 6-9 bulan disusul dengan gigi seri rahang atas. Pada usia 7-10
bulan tumbuh dua gigi seri depan kedua (di samping gigi seri pertama)
rahang atas maupun bawah. Kadang gigi seri kedua di rahang bawah tumbuh
lebih dulu sebelum gigi seri kedua rahang atas.
Lalu, satu gigi
geraham depan tumbuh pada usia 16-20 bulan. Gigi taring juga mulai muncul
pada usia yang sama. Gigi geraham kedua tumbuh pada usia 23-30 bulan.
Biasanya, anak akan punya gigi susu lengkap (20) pada usia 3 tahun. Lalu,
satu per satu gigi susu itu tanggal dan digantikan gigi permanen yang
jumlahnya 32 buah, yang dimulai saat anak berusia 5-6 tahun sampai gigi
geraham bungsu muncul pada usia 19-22 tahun.
Mulai tumbuhnya
gigi merupakan proses penting dari pertumbuhan seorang anak. Orang tua
harus mengetahui cara merawat gigi anaknya tersebut, dan orang tua juga
harus mengajari anaknya cara merawat gigi yang baik. Walaupun masih
memiliki gigi susu, seorang anak harus mendapatkan perhatian serius dari
orang tua. Sebab, kondisi gigi susu akan menentukan pertumbuhan gigi
tetap si anak nanti.
Merawat gigi
sejak dini juga menghindari proses kerusakan gigi, seperti gigi
berlubang, keropos, dan pembengkakan pada gusi. Harus dibiasakan untuk
periksa secara rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.
Kebiasaan merawat gigi dapat dimulai sejak bayi, yaitu dengan menggunakan
kain kasa atau kapas yang dihangatkan, kemudian digosokkan pada gusi
bayi. Bila anak sudah agak besar, orang tua harus membantu untuk memulai
rutinitas menggosok gigi. Caranya adalah dengan mengajari bagaimana
memegang dan menggosok gigi dengan benar.
Selain itu, orang
tua harus memperhatikan pola makan anaknya. Apakah termasuk makanan yang
dapat merusak gigi atau bukan. Jangan terlalu memberi anak makanan yang
manis dan lengket, karena makanan jenis ini mudah tertinggal dan melekat
pada gigi dan bila terlalu sering dan lama akan berakibat tidak baik.
Makanan manis dan lengket tersebut akan bereaksi di mulut dan membentuk
asam yang merusak email gigi. Hal inilah yang akan mengakibatkan
timbulnya gangguan, misalnya gigi berlubang, gigi tanggal sebelum
waktunya, gangguan pada ukuran, bentuk maupun jumlah gigi. Untuk mencegah
hal itu, berikanlah makanan yang berserat, seperti sayur-sayuran dan
buah-buahan, yang membutuhkan proses pengunyahan berulang-ulang.
(*/berbagai sumber)
|
Pilih Sikat Gigi Elektrik Atau Manual?
|
|
|
|
|
|
Banyak jenis
sikat gigi yang kini ditawarkan di pasaran, termasuk sikat gigi elektrik.
Mana yang lebih bagus sebetulnya, sikat gigi manual atau yang elektrik?
Kesehatan
gigi sangat penting, karena akan berpengaruh terhadap kesehatan tubuh
secara umum. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan gigi adalah dengan
menyikat gigi. Dengan menyikat gigi, kebersihan gigi dan mulut pun akan
terjaga, selain menghindari terbentuknya lubang-lubang gigi dan penyakit
gigi dan gusi.
Sekarang, banyak jenis dan ragam sikat gigi yang dijual di pasaran, dari
yang manual maupun elektrik. Sebetulnya, apa saja syarat sikat gigi yang
bagus? "Yang terpenting adalah bulu sikat dan lebar kepala
sikat," kata drg. Lita Rubini Dharmawan dari Kharinta Dental Clinic,
Bintaro. Untuk bisa menjangkau daerah-daerah gigi bagian belakang, ukuran
kepala sikat gigi yang ideal adalah 35 - 40 mm. "Bahkan, orang
dewasa sebaiknya juga memakai sikat gigi anak, karena ukurannya yang
kecil akan membantu menjangkau bagian gigi yang paling dalam,"
lanjutnya
Bulu
sikat sebaiknya dipilih yang lembut (soft). Bulu sikat sebaiknya juga
diganti setiap bulan. Cuma, ada orang yang merasa kalau pakai bulu yang
soft tidak mantap, tidak bersih. Padahal, itu cuma perasaan. "Yang
penting adalah bagaimana cara menyikat giginya. Kalau cara menyikat
giginya salah, hasilnya pun tak bakal maksimal," lanjut Lita. Banyak
sikat gigi yang dijual di pasaran tanpa merek dan memiliki bulu sikat
yang sangat kasar. "Ini tidak bagus, karena bisa mengiritasi
gusi," kata Lita.
ME-MASSAGE GUSI
Sekarang,
banyak jenis sikat gigi yang ditawarkan. Yang kini dicari adalah sikat
gigi yang praktis dan nyaman, sekaligus cepat. Nah, salah satu yang
menjadi pilihan adalah sikat gigi elektrik. Sikat gigi elektrik memang
jauh lebih praktis dan lebih nyaman ketimbang sikat gigi yang manual.
"Kelebihan lain dari sikat gigi elektrik adalah semua sudah diatur
sedemikian rupa, sehingga tekanan saat menyikat gigi pun lebih
terkontrol. Pasalnya, jika tekanannya terlalu kuat, motor malah akan
berhenti," jelas Lita. Bulu sikat gigi elektrik juga lebih awet.
"Bisa tahan 3 bulan, baru diganti. Belum lagi teknologi yang semakin
canggih, misalnya sekarang ada sikat gigi elektrik yang dilengkapi
semprotan air untuk membersihkan sela-sela gigi."
Pola
bulu sikat gigi elektrik yang bergerak memutar juga menjadi kelebihan
lain sikat gigi jenis ini. "Gerak memutar ini sekaligus berfungsi
untuk me-massage gusi. Terkadang, sisa makanan masih menempel di
sela-sela gigi. Nah, dengan gerakan memutar, sisa makanan di sela-sela
gigi ini akan terangkat. Gerak memutar juga akan membantu mengontrol
tekanan, supaya tidak terlalu kuat atau terlalu lemah," paparnya.
Bukti
bahwa sikat gigi elektrik sekarang makin digandrungi bisa dilihat pada
orang Barat. "Hampir 70 persen orang Barat sudah pakai sikat gigi
elektrik. Salah satunya adalah karena pola hidup mereka yang condong
memilih hal-hal yang praktis dan cepat, selain tentu faktor kenyamanan.
Waktu bagi mereka sangat berharga. Nah, dengan sikat gigi elektrik, acara
menyikat gigi bisa dilakukan lebih cepat dan nyaman,"
lanjutnya.
SETELAH 8 TAHUN
Bagaimana
dengan anak-anak? Bolehkah mereka menggunakan sikat gigi elektrik ini?
"Sebaiknya tidak. Mereka sebaiknya tetap menggunakan sikat gigi
konvensional untuk anak. Pasalnya, mereka ini kan belum punya
self-control untuk mengatur sikat gigi elektrik. Selain malah sering
dijadikan mainan, anak juga tidak mampu mengontrol gerak sikat gigi,
sehingga malah berakibat fatal. Misalnya gusi teriritasi, sehingga
terjadi perdarahan," lanjut Lita.
Ya,
anak memang belum bisa mengira-ngira seberapa kuat tekanan atau berapa
lama ia harus menyikat gigi dengan sikat gigi elektrik, sehingga bukan
gigi bersih yang dihasilkan, melainkan gusi malah luka. Kalaupun akan
menggunakan sikat gigi elektrik, anak sebaiknya didampingi orangtua atau
orang dewasa. "Anak sebaiknya memakai sikat gigi ini setelah berusia
8 tahun," saran Lita.
Yang
tak kalah penting, lanjut Lita, "Sejak dini anak sudah diajarkan
untuk menyikat gigi. Orangtua atau orang dewasa di sekeliling anak
sebaiknya menjadi model. Misalnya dengan menyikat gigi bersama-sama. Anak
biasanya akan mengikuti apa yang dilakukan orang tua," tukas Lita.
PENTINGNYA GERAKAN MEMUTAR
Bagaimana
cara menyikat gigi yang benar?
1. Untuk permukaan samping, sikat dengan gerakan maju mundur. Untuk gigi
depan bagian bawah, sikat dari bawah ke atas, dan sebaliknya.
2.
Sikat gigi elektrik memiliki gerakan memutar, yang juga berfungsi untuk
me-massage gusi. Jika memakai sikat gigi biasa, lakukan juga gerakan
memutar ini. Langkahnya sama dengan langkah di atas.
3.
Tak perlu terlalu keras menyikat gigi. Menyikat gigi dengan pelan justru
membantu mengangkat sisa-sisa makanan di sela-sela gusi. Menyikat gigi
secara pelan dianjurkan, khususnya pada malam hari sebelum tidur.
Soalnya, kuman di sisa-sisa makanan akan terbuang habis, sementara jika
menyikat gigi dilakukan dengan cepat, kuman malah tak akan terbuang.
4.
Mulut dan gigi dipakai untuk beraktivitas selama seharian penuh, entah
untuk makan dan sebagainya. Pada malam hari, gigi dan mulut sebetulnya
tidak bekerja. Oleh karena itu, menyikat gigi malam hari sebelum tidur
sangat penting. karena sisa-sisa makanan di malam hari biasanya lebih
banyak, ketimbang di pagi hari. Sementara menyikat gigi pagi hari tak
perlu dilakukan lama-lama, karena mulut dan gigi sudah beristirahat
semalaman, sehingga masih bersih.
5.
Sebaiknya memakai dental floss (benang gigi) untuk mengangkat sisa-sisa
makanan. Sisa-sisa makanan ini bisa menimbulkan lubang di sela-sela gigi.
Dan jika sudah muncul lubang, bisa menimbulkan penyakit gusi, karena gusi
akan turun.
TERLALU BERBUSA MALAH TAK BAIK
Memilih odol ternyata juga tak bisa sembarangan. Odol yang seperti apa
yang bagus?
1. Pilih odol yang mengandung cukup fluoride. Fluoride berfungsi untuk
menjaga gigi agar tidak berlubang. Namun, anak-anak di bawah 3 tahun
sebaiknya tidak memakai odol. Pasalnya, terlalu banyak fluoride justru
tidak bagus dan membuat gigi lebih rapuh.
2. Pilih odol yang busanya tidak terlalu banyak. Busa yang terlalu banyak
menunjukkan bahwa kandungan deterjen di dalamnya juga banyak. Pendapat
bahwa semakin banyak busa semakin baik, tentu tidak benar.
3.
Hindari langsung makan setelah menyikat gigi. Pasalnya, kadar asam mulut
akan turun dan fluoride pun hilang, sehingga kuman akan masuk lagi. Makan
sebaiknya 1 - 2 jam setelah menyikat gigi.
4.
Untuk menjaga kondisi gigi, setiap 6 bulan sekali anak sebaiknya dibawa
ke dokter gigi untuk dilakukan topical fluoride (pelapisan gigi). Apalagi
bagi anak anak yang malas menyikat gigi.
FUNGSINYA SAMA SAJA
Dari sisi kegunaan, sebetulnya sikat gigi elektrik dan sikat gigi manual
sama saja. "Cuma masalah efisiensi waktu saja. Dengan sikat gigi
elektrik, waktu untuk menggosok gigi akan menjadi lebih cepat. Yang
penting cara menggosok giginya benar," jelas Lita. Bedanya lagi,
sikat gigi elektrik biasanya relatif lebih mahal.
Ada
beberapa jenis sikat gigi elektrik, dari yang dijual lepasan sampai yang
sekali pakai. Lita lebih menganjurkan memilih sikat gigi elektrik lepasan
yang jauh lebih awet dan kualitasnya terjamin. "Memang, harganya
sedikit lebih mahal, tetapi kualitasnya pasti jauh lebih bagus. Selain
itu, juga lebih awet. Kalau bulunya rusak, tak perlu membuang semua, tapi
cukup mengganti bulu sikatnya saja." Sementara sikat gigi elektrik
sekali pakai, "Kalau rusak harus membeli lagi, tak bisa mengganti
bulunya saja. Bulu sikat yang sudah rusak tidak akan bekerja secara
maksimal dan bisa mengiritasi gusi."
Perbedaan
lain hanya terletak pada bulu sikat dan motor. "Kalau yang lebih
mahal, motornya biasanya lebih kuat. Tapi, secara umum, sama saja,
kok," lanjutnya.
Biasanya, masalah muncul pada mereka yang terbiasa memakai sikat gigi
manual dan kemudian beralih ke sikat gigi elektrik. "Pasalnya,
tekanan dan perputaran bulu pada sikat gigi elektrik sudah diatur
sedemikian rupa, sementara pada sikat gigi manual, kan semau kita.
Bahkan, terkadang kita menyikat gigi dengan sangat kuat. Kalau nggak
kuat, rasanya nggak bersih."
Akibatnya,
untuk membiasakan pemakaian sikat gigi elektrik, dibutuhkan waktu yang
cukup lama. "Mereka merasa masih kurang bersih." Padahal,
menyikat gigi tidak tergantung kuat-lemahnya tekanan, melainkan cara menggosok
gigi. Meski menyikatnya pelan, tetapi kalau caranya benar, hasilnya tentu
bisa maksimal. Tapi, sekalipun kuat, kalau caranya tidak benar, ya
hasilnya nggak bakal maksimal."
Sumber: http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=4696&no=2
|
Perawatan Kesehatan Gigi dan Mulut
|
|
|
|
|
|
GIGI yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih,
bercahaya, dan didukung oleh gusi yang kencang dan berwarna merah muda.
Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut yang sehat ini tidak tercium bau
tak sedap. Kondisi ini hanya dapat dicapai dengan perawatan yang tepat.
Namun, oleh karena berbagai faktor (misalnya biaya dokter gigi yang
relatif lebih mahal daripada dokter umum) kesehatan gigi seringkali tidak
menjadi prioritas. Kita hanya pergi ke dokter gigi kalau keadaan gigi
sudah parah dan rasa sakit tidak tertahankan lagi.
Padahal, gigi
yang sudah dalam keadaan terinfeksi berat dapat mempengaruhi kesehatan
secara umum. Selain itu, gigi yang tidak terawat juga menyebabkan napas
tidak segar yang ujung-ujungnya bisa menghambat pergaulan. Karena itulah,
sebagai remaja (apalagi yang sedang melakukan pendekatan pada pujaan
hati) kita harus tahu seluk-beluk perawatan mulut dan gigi.
Mulut merupakan suatu tempat yang amat ideal bagi perkembangan bakteri.
Bila tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa makanan yang terselip
bersama bakteri akan tetap melekat pada gigi kita dan akan bertambah
banyak dan membentuk koloni yang disebut plak, yaitu lapisan film tipis,
lengket, dan tidak berwarna. Plak merupakan tempat pertumbuhan ideal bagi
bakteri yang dapat memproduksi asam. Jika tidak disingkirkan dengan
melakukan penyikatan gigi, asam tersebut akhirnya akan menghancurkan
email gigi dan akhirnya menyebabkan gigi berlubang.
Selain itu plak
ini juga berpengaruh terhadap kesehatan jaringan pendukung gigi seperti
gusi dan tulang pendukungnya. Hal ini disebabkan oleh bakteri yang
menempel pada plak di atas permukaan gigi dan di atas garis gusi.
Kuman-kuman pada plak menghasilkan racun yang merangsang gusi sehingga
terjadi radang gusi, dan gusi menjadi mudah berdarah.
Bila dibiarkan, keadaan ini dapat menjadi lebih buruk dengan bergeraknya
gusi dari perlekatannya dengan gigi, sehingga mempengaruhi tulang
pendukung dan ligamen (jaringan pengikat) sekitarnya dan menyebabkan
tanggalnya gigi.
Bau mulut
Selain rasa
sakit, akibat paling nyata dari buruknya kondisi mulut dan gigi adalah
bau mulut. Bau mulut sendiri dapat disebabkan oleh faktor internal dan
eksternal. Faktor internal biasanya disebabkan oleh penyakit sistemik
yang merupakan tanda-tanda adanya masalah kesehatan lain, seperti
diabetes melitus, kelainan pada saluran pencernaan atau pernapasan, dan
penyakit-penyakit pada kerongkongan.
Sedangkan faktor
eksternal disebabkan oleh jenis makanan yang dimakan seperti pengaruh
minuman kopi, alkohol, makanan berbumbu bawang putih atau bawang merah,
faktor pembersihan gigi yang tidak optimal, dan kebiasaan merokok.
Mulut yang kering karena kurang minum air juga merupakan kontributor
penyebab masalah bau mulut. Karena itulah, ketika bangun tidur di pagi
hari bau mulut kita juga kurang sedap, yang segera hilang setelah kita
sikat gigi dan minum air.
Akibat lain
Walaupun amat
jarang terjadi, penyakit gigi terkadang dapat juga menyebabkan kematian.
Gigi berlubang yang didiamkan dan tidak dirawat akan menjadi sumber
(focal) infeksi dan dapat mempengaruhi kondisi organ lainnya. Ada orang
yang sampai mengalami kerusakan dan kegagalan ginjal hingga jantung.
Bakteri dari gigi
berlubang dapat terus menembus jaringan lebih dalam yang disebut pulpa
gigi yang terdiri dari jaringan saraf, pembuluh darah dan limfe. Bakteri
kemudian menghancurkan seluruh pulpa, terkadang sampai tidak ada lagi
jaringan pulpa yang masih hidup.
Keadaan ini
memungkinkan terjadinya pembengkakan pada ujung akar berbentuk kantung
yang disebut granuloma. Granuloma mengandung jaringan lunak, bakteri,
nanah, dan lain sebagainya, yang dapat tertekan dalam aliran darah
sehingga terbawa ke bagian lain dari tubuh. Selain aliran darah,
penyebaran bakteri atau nanah ini dapat juga melalui saluran limfe,
hubungan langsung dengan saluran pernapasan dan saluran pencernaan.
Penyebaran bakteri ke daerah lain juga dapat menimbulkan penyakit
seperti, misalnya, pada mata, hidung, jantung, persendian, sakit, penyakit
pada saluran pencernaan. Keadaan ini disebut sebagai infeksi fokal.
Pemakaian
orthodonti
Letak gigi yang
tidak teratur menyebabkan makanan mudah terselip, sehingga pembersihan
akan sangat tidak optimal. Hal ini dapat menyebabkan gigi berlubang,
radang gusi, dan bau mulut seperti dijelaskan di atas. Masalah inilah
yang kemuddian diatasi dengan orthodonti atau kawat perata gigi.
Perawatan orthodonti ini tidak semata-mata hanya memberikan nilai
estetika tapi juga memberikan nilai kesehatan.
Namun sayangnya, sampai sekarang perawatan dengan pemakaian orthodonti
ini masih relatif mahal, sehingga hanya dapat dijangkau oleh masyarakat
golongan menengah ke atas. Kalau gigi kita tidak beraturan tapi
orthodonti masih terlalu mahal untuk kita, maka jalan satu-satunya adalah
melakukan perawatan kebersihan gigi dengan ekstra.
Perawatan
kebersihan
Mulut sebenarnya
sudah mempunyai sistem pembersihan sendiri yaitu air ludah. Akan tetapi,
dengan makanan modern sekarang, pembersih alam ini tidak lagi dapat
berfungsi. Kita dapat menggunakan sikat gigi sebagai alat bantu untuk
membersihkan gigi. Pilih sikat gigi yang bulunya tidak terlalu keras
karena akan dapat melukai gusi. Selain itu, besarnya sikat juga harus
disesuaikan dengan besarnya rongga mulut kita.
Sikatlah gigi dengan gerakan memutar, karena selain membersihkan, gerakan
ini juga tidak akan merusak gusi. Ketika menyikat gigi, sikat juga bagian
atas lidah dengan sikat gigi. Pastikan mencapai bagian belakang.
Selain itu, kita
bisa menggunakan benang gigi untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang
ada di celah-celah gigi paling sedikit dua kali dalam sehari, terutama
sehabis makan. Bila kita dalam situasi sangat terburu-buru dan tidak ada
waktu yang cukup untuk melakukan hal di atas, bau mulut dapat dihilangkan
secara sementara dengan penggunaan obat kumur, makan jeruk, apel, atau
seledri.
Bersihkan karang
gigi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali dan periksakan secara
teratur satu tahun sekali untuk kontrol gigi (dental check-up). Selain
itu, berhenti merokok, mengurangi konsumsi gula, kopi dan alkohol,
makanan berbumbu dan makanan berbau (seperti pete atau jengkol), serta
minum banyak air putih akan membantu merawat gigi.
Selain untuk
perawatan rutin, kita harus segera mengunjungi dokter gigi jika keadaan mengalami
salah satu atau lebih dari kondisi berikut:
" Bila
mengalami bau mulut tidak sedap tanpa penyebab yang jelas selama satu
minggu, walaupun sudah menyikat gigi, lidah, gusi dan melakukan
pembersihan dengan benang gigi
" Bila mengalami bau mulut disertai sakit gigi; mungkin ada
gigi yang berlubang atau abses.
" Bila gusi berdarah, karena ini bisa merupakan tanda-tanda
penyakit gusi.
" Bila ada bau mulut disertai demam atau batuk dan lendir, ini
dapat merupakan gejala abses paru. Dalam hal ini, dokter gigi akan
merujuk kita ke dokter spesialis.
Nah teman-teman,
jika kita merawatnya dengan benar, gigi akan bertahan lama, mulut sehat
dan napas pun segar. Selain itu, gigi yang rapi, bersih dan sehat
memberikan kesan estetika yang tinggi dan menambah percaya diri kita.
Drg Trisna
Budi Widjayanti dan Guntoro Utamadi, PKBI Pusat
PKBI memiliki
pusat konsultasi dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja (youth center)
di 24 provinsi di Indonesia. Kalau kebetulan kamu ada di Pontianak dan
Palangkaraya, kamu bisa main ke sana, Tanya tanya, diskusi atau
konsultasi. Alamatnya:
1. CRK PKBI
Kalimantan Barat, Jalan Letjen Sutoyo No 17 A, Pontianak, Telepon (0561)
743446
2. SIAR PKBI Kalimantan Tengah, Jalan Putri Junjung Buih I No 38A,
Palangkaraya 731113, Telepon (0536) 34141
Kalo pengen tahu
alamat Youth Center PKBI yang lain, tunggu dan ikuti terus rubrik Curhat
mendatang. Atau hubungi PKBI Pusat di (021) 7207372
|
|
0 komentar:
Posting Komentar