Flour
, Flouridasi , FLourosis
NAMA : YUNI LIA
NUR KHAMIDAH
NIM : P
17425211017
JKG POLTEKES
KEMENKES SEMARANG
Flour
Fluor adalah mineral yang secara alamiah terdapat di
semua sumber air termasuk laut. Fluor tidak pernah ditemukan dalam bentuk bebas
di alam. Ia bergabung dengan unsur lain membentuk senyawa fluoride.
Manfaat Flour
Fluor itu merupakan salah satu makromineral yang penting
untuk tumbuh kembang tulang dan gigi.Fluor ini berperan dalam pembentukan email
gigi.
Menguatkan struktur gigi serta Melindungi gigi dari
serangan karies
berperan menghambat karies di dalam linngan mulut
melalui mekanisme fisik kimiawi dan biologi
menghambat demineralisasi melalui pembentukan fase tahan
asam dan meningkatkan remineralisasi email yang karies (demineralisasi) dan
belum berlubang
menghambat metabolisme karbohidrat oleh mikroflora plak
asidogenik
konsentrasi sub-lethal dari fluorida dapat mengubah toleransi asam
dari streptococcus mutans dan organisme lain, menjurus ke flora plak yg tidak
terlalu asidogenik
dalam bahan gigi, efektivitas fluorida dalam
mengendalikan keseimbangan demineralisasi-remineralisasi yang didasarkan pada
variabel konsentrasi dan kecepatan pelepasan dari restorasi
fluor merupakan salah satu bahan pasta gigi berfungsi memberikan efek
deterjen sebagai satu dari tiga bahan utamanya disamping bahan abrasi. Fluoride
berfungsi melapisi struktur gigi dan ketahanannya terhadap proses pembusukan
serta pemicu proses mineralisasi. Unsur kimia dalam zat ini mengeraskan email
gigi pada persenyawaannya.
Fluoride yang banyak digunakan jenis Sodium Monofluoro Fosfat atau Sodium Fluoride.
Fluoride yang banyak digunakan jenis Sodium Monofluoro Fosfat atau Sodium Fluoride.
Mekanisme Flour dalam menurunkan karies
Flour akan menciptakan struktur gigi yang lebih kuat
sehingga akan membuat gigi lebih tahan terhadap pengikisan oleh asam. Asam itu
sendiri dibentuk ketika bakteri dalam plak memecah gula dan karbohidrat yang
berasal dari makanan. Serangan asam yang berulang-ulang akan merusak gigi yang
dapat menyebabkan gigi berlubang. “Di sini fluor berperang mengurangi kemampuan
bakteri untuk membentuk asam. Fluor bisa mengubah kristal email (hidroksi
apatit) menjadi fluorapatit yang lebih tahan terhadap asam. Fluor juga
mempunyai daya anti bakteri yang dapat membunuh kuman pembuat lubang gigi
(S.mutans). Fluor juga berfungsi merangsang pembentukkan mineral kembali
yang akan menghentikan proses terjadinya gigi berlubang.
Pada dasarnya karies itu lubang yg ada pada gigi. Gigi
berlubang disebabkan oleh plak, yang terjadi karena kotoran (sisa makanan) yang
menempel pada gigi, dan ditumbuhi kuman. Dalam beberapa menit, makanan yang
tersisa di dalam mulut membusuk dan kuman-kumanpun mulai menggerogoti email.
lama kelamaan email menjadi menipis sehingga gigi jadi berlubang. bakteri yg
menjadi faktor pemicu karies adalah streptococcus mutans, ia berbentuk bulat
dan bersifat patogen. mungkin saat ini gigi belum terasa sakit. jika dibiarkan,
kuman-kuman tersebut masuk lapisan dentin, menjalar ke syaraf gigi sehingga
menimbulkan rasa sakit. Lama kelamaan gigi menjadi mati dan busuk sehingga
terjadi pembengkakan (abses). jika sudah sampai pada tahap pembengkakan, bisa
jadi menyebabkan tulang alveolar menjadi lebih lunak hingga akhirnya gigi
tanggal / lepas dari jaringan periodontal. untuk menghindari hal tersebut gigi
harus kuat. Agar gigi menjadi kuat, maka kristal apatit yang ujungnya
mengandung hidroksil negatif harus ditambahkan fluor sehingga menjadi kuat dan
tidak larut. kadar fluor yang diijinkan adalah 1 ppm (part per million).
Secara sistemik fluor efektif apabila diberikan pada
saat pertumbuhan dan perkembangan gigi, mulai dari awal kehamilan maupun
setelah kelahiran. Fluor dan kalsium merupakan unsur penting dalam pembentukan
gigi dan tulang. Kekerasan gigi dan tulang ditentukan oleh kadar
senyawa-senyawa kalsium yang tinggi di dalam tulang
Fluor sistemik merupakan salah satu upaya pencegahan yang cukup
efektif dan efisien. Demikian juga keberhasilan fluoridasi air minum di banyak
negara telah dilaporkan. fluoridasi air minum di Indonesia masih jauh untuk
diwujudkan. Selain fluoridasi air minum, pemberian fluor secara sistemik dapat
dilakukan melalui tablet fluor, garam, susu atau vitamin yang mengandung fluor.
Kumur-kumur larutan fluor atau penggunaan pasta gigi
yang mengandung fluor. Bila fluor diberikan dengan berbagai kombinasi dan sejak
dini, email akan banyak menyerap fluor dan itu akan memberi efek besar terhadap
pencegahan karies. Fluor selain terdapat di air tanah juga terdapat pada
sayur-sayuran, buah-buahan, minuman, ikan, daging dan kadar fluor tertinggi
terdapat di ikan teri, sawi, dan teh. Air minum yang berasal dari air tanah,
air PAM, dan air kemasan mempunyai kadar fluor yang sangat rendah (jauh di
bawah 0,3 ppm). “Air yang diperdagangkan sebagai air mineral atau air kemasan,
kadar fluoridanya rata-rata 0.07 ppm. Dengan meningkatnya penggunaan air
kemasan untuk keperluan sehari-hari, maka perlu dipikirkan penambahan fluor
secara sistematik untuk pencegahan karies.
Flour
penting dalam pertumbuhan dan pembentukan struktur gigi agar memiliki daya
tahan terhadap penyakit. Penambahan garam flourida damam air minum dengan kadar
1 ppm dianggap normal. Penambahan flourida pada air minum dianjurkan untuk
pencegahan terhadap penyakit gigi. Flouridasi air minum yang baik adalah dengan
kadar 1,0 – 1,2 ppm untuk daerah panas dan pada daerah panas penggunaan flour
lebih sedikit, yaitu 0,5 – 0,7 ppm.
Flour yang dibutuhkan tubuh dalam dosis aman adalah 0,05
mg/kg berat badan/hari. Jika berat badan anak 15kg, maka flour yang dibutuhkan
sekitar 0,75 mg/hari. Sedangkan untuk orang dewasa dengan berat badan 50 kg,
diperlukan flour sebanyak 2,5 mg/hari. Dosis berbahaya adalah 2-5 mg atau 8
mg/kg berat badan/hari.
Dengan flourida 1 ppm dalam air minum, kerak dan noda
pada gigi anak-anak tidak akan timbul, sehingga mengurangi terjadinya sakit
gigi pada anak-anak.
Kekurangan
Fluor
kekurangan
Flour dapat menyebabkan kerusakan gigi yang berlebihan, pada gigi akan
mengakibatkan gigi menjadi rapuh. Bila kekurangan flour ini dapat menyebabkan
gigi mudah terserang karies atau gigi gigis (caries dentis), terjadi perubahan
warna pada gigi anak dan dapat terjadi penipisan tulang.
Kelebihan Flour
Tingginya kandungan fluor pada air minum mengakibatkan
kerusakan pada gigi.
Semua zat bila digunakan tidak semestinya atau berlebihan maka akan menyebabkan
masalah atau berbahaya bagi kesehatan. Seperti juga fluor yang akan
menyebabkan:
Kelebihan flour juga dapat mengakibatkan kelainan tulang
dan gigi. Flour dalam tubuh separuhnya akan disimpan dalam tulang dan terus
bertambah sesuai umur, akibatnya tulang menjadi mudah patah karena terjadi
flourosis pada tulang.
Fluorosis
sendiri adalah perubahan yang tampak pada gigi akibat konsumsi fluor yang
berlebihan pada awal masa anak-anak ketika giginya sedang tumbuh. Dampak
fluorosis ini bisa ringan dan bisa pula fatal, Flourosis gigi ditandai dengan:
noda
coklat atau bintik-bintik kuning yang menyebar di permukaan gigi akibat
pembentukan email gigi yang tidak sempurna.
Email
gigi yang tidak sempurna menyebabkan gigi menjadi mudah berlubang
Timbul
bercak putih dan cokelat di gigi
Kasus
ini banyak ditemukan di Indonesia. Walau berdampak ringan dan tidak menimbulkan
rasa nyeri pada gigi, namun bisa mengurangi penampilan akibat gigi yang tidak
sedap dipandang mata.
Gigi
bisa berlubang yang akhirnya hancur atau tanggal.
Kerusakan
hati, karena
Gejala-gejala penyakit/kerusakan hati
akibat fluorosis biasanya sama dengan gejala penyakit lever yang disebabkan
faktor lain. Walau kasus fluorosis yang menyebabkan penyakit lever ini belum
ditemukan, orang tua harus tetap memantau pemakaian pasta gigi pada anak.
Kerusakan
ginjal
Hingga saat ini kasus semacam ini amat
jarang ditemukan. Namun kelebihan fluor juga bisa mengakibatkan kerusakan
ginjal yang bila tidak segera ditangani akan mengarah pada gagal ginjal.
Kerapuhan
tulang (osteoporosis)
Tidak hanya gigi yang dibuat rapuh/rusak,
tapi juga seluruh tulang akan terancam rapuh. Akibat lebih lanjut,
tumbuh-kembang si kecil jadi terhambat sementara pengobatannya pun amat sulit.
Kerusakan
pada gigi berupa perubahan warna gigi menjadi tidak putih lagi seperti gigi
yang sehat tetapi menjadi pucat dan buram dan yang paling parah adalah warna
gigi menjadi gelap dan gigi menjadi rapuh. Proses tersebut disebut fluorosis.
Fluorosis tidak dapat diobati, tetapi kalau tanda tersebut diketahui lebih awal
dapat dicegah agar tidak lebih berlanjut.
Kelebihan
fluor tersebut juga akan merusak tulang, mengakibatkan rasa sakit yang hebat
pada tulang dan akibat yang paling fatal dapat mengakibatkan kelumpuhan.
Hal
ini juga dapat menyebabkan anemia, email gigi kita terlihat ada bercak-bercak
putih yang dinamakan mottled enamel. Mottled enamel (spot putih) akibat
kelebihan flour karena pengaruh air minumnya.
Terkadang
dapat menimbulkan noda yang berwarna coklat sampai hitam. kerusakan gigi
yang pada stadium lanjut gigi menjadi
bergaris-garis gelap dan terlihat seperti lubang dan gigi yang tanggal.
kepadatan
gigi meningkat, mengganggu impuls syaraf serta pertumbuhan tulang diluar tulang
belakang.
Selain
itu juga dapat menimbulkan gangguan teroid atau yang lebih dikenal dengan
penyakit gondok.
Untuk mengatasinya, dokter akan
melapisi gigi yang rusak dengan zat khusus, hingga gigi menjadi bagus kembali.
Namun bila dibiarkan, akan berdampak lebih buruk. Jadi, intinya fluoride dalam
konsentrasi yang diijinkan mempunyai efek positif untuk pertumbuhan dan
perkembangan tulang dan gigi. Penggunaan fluor juga jangan terlalu berlebihan.
Memilih Produk Kesehatan Gigi & Mulut
Pilah Pilih Pasta Gigi
Pilah Pilih Pasta Gigi
Konsumen dituntut untuk jeli, dan membaca keterangan yang tertera pada kemasan menjadi suatu hal yang wajib. Jangan asal beli karena termakan iklan. Pemilihan pasta gigi sebetulnya bersifat individual, karena pasta gigi yang baik untuk teman Anda belum tentu cocok dengan kebutuhan dan kondisi gigi mulut Anda.
Rata-rata pasta gigi yang beredar di pasaran mengandung fluor, yang penting untuk melindungi gigi dari karies. Namun pada jumlah yang berlebih, fluor malah dapat menyebabkan kerusakan email (fluorosis/molted enamel) terutama pada anak yang berada dalam masa tumbuh kembang, dan juga bersifat toksik. Banyak negara yang sudah menurunkan batas maksimal kandungan fluoride yang diperbolehkan dalam pasta gigi. Di negara-negara Eropa, Australia dan New Zealand kandungan fluoride berkisar antara 250-500 ppm, terutama karena di negara tersebut air minum sudah difluoridasi (mengandung fluor), sedangkan di Indonesia kandungan fluor dalam pasta gigi diperkirakan masih besar yakni antara 800-1500 ppm.
Oleh karena itu, untuk anak-anak di bawah usia 4 tahun atau anak-anak yang masih belum bisa meludah, direkomendasikan untuk menggunakan pasta gigi khusus anak-anak dan dampingi anak Anda selama menyikat gigi. Anak di bawah usia tersebut rata-rata belum bisa mengontrol refleks menelan, sedangkan pasta gigi yang tertelan dalam jumlah banyak dapat menyebabkan keracunan. Pasta gigi yang digunakan tidak perlu banyak-banyak, cukup di bagian ujung sikat gigi. Perasa sintetik mungkin ampuh untuk menarik minat anak menyikat gigi, namun belum tentu aman bila tertelan.
Bahan lain yang perlu diperhatikan kandungannya dalam sikat gigi adalah Sodium Lauryl Sulfate, yang membuat pasta gigi berbusa saat disikat. Tidak sedikit orang yang menganggap bahwa pasta gigi yang berbusa banyak lebih baik, karena dianggap lebih bersih dan segar. Padahal dalam konsentrasi di atas ambang minimum, SLS juga bersifat toksik dan iritatif. Sebab itu pilih pasta gigi dengan kandungan SLS yang rendah. Pada suatu laporan yang dipublikasikan di Journal of The American College of Toxicology menyatakan konsentrasi SLS sebesar 10-30% pada produk peralatan mandi dapat menyebabkan iritasi yang cukup berat.
Selektiflah dalam memilih pasta gigi yang mengklaim produknya dapat memutihkan gigi, karena produk tersebut umumnya menggunakan bahan abrasif yang dapat membuat gigi sensitif. Khusus untuk gigi sensitif, konsumen dapat menggunakan pasta gigi yang mengandung Potassium nitrate yang berfungsi untuk mengurangi sensitivitas gigi dengan menghambat transmisi stimulus rasa sakit ke pulpa gigi. Namun belum tentu berhasil pada semua kasus, bergantung juga pada apa yang menjadi penyebab gigi menjadi sensitif.[](MM)
Top of Form
Masukkan e-mail untuk
mendapatkan informasi terbaru dari klikdokter
0 komentar:
Posting Komentar